Materi Produk Kreatif & Kewirausahaan Kelas XI SMK Prototype Bag.1 : Desain produk barang/ jasa
- Get link
- X
- Other Apps
KONSEP
DESAIN / PROTOTIPE PRODUK
|
Tujuan
Pembelajaran |
|
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat : ·
Memahami dan menganalisis konsep desain/
prototipe dan kemasan produk barang/ jasa ·
Memahami dan menganalisa proses kerja pembuatan
prototipe produk barang/ Jasa ·
Memahami dan menganalisa lembar kerja/ gambar
kerja untuk pembuatan prototipe produk barang/ jasa ·
Memahami dan menganalisis lembar kerja/ gambar
kerja untuk pembuatan prototipe produk barang/ jasa ·
Memahami dan membuat desain/ prototipe dan
kemasan produk barang/ jasa ·
Memahami dan membuat alur dan proses kerja
pembuatan prototipe produk barang/ jasa ·
Memahami dan membuat lembar kerja/ gambar
kerja untuk pembuatan prototipe produk barang/ jasa |
|
Konsep Desain / Prototipe Produk
barang/ jasa |
|
|
01 |
Konsep desain produk barang/
jasa |
|
02 |
Konsep prototipe produk/ jasa |
|
03 |
Proses kerja pembuatan
prototipe produk |
|
04 |
Gambar kerja/ alur kerja
pembuatan prototipe produk |
|
05 |
Membuat kemasan produk |
Semakin meningkatnya perkembangan usaha-usaha di
bidang desain yang mengakibatkan persaingan mutu desain, peningkatan faktor
pemasaran (daya tarik dan daya jual di pasaran), serta tuntutan kapasitas
produksi yang semakin meningkat. Selain itu, aktivitas desain produk
yang menghasilkan gagasan kreatif dipengaruhi pula
oleh kecepatan membaca situasi, khususnya kebutuhan pasar dan permintaan
konsumen.
A. Konsep Desain Produk Barang/ Jasa
Produk yang dihasilkan perusahaan dalam
perjalanannya tentu mengalami tahapan yang sesuai dengan siklus hidupnya,
sehingga pemilihan produk, pendefinisian produk, maupun desain produk perlu
secara terus-menerus diperbaharui. Oleh karena itu, mengetahui bagaimana
menciptakan dan mengembangkan produk baru dengan berhasil sudah merupakan suatu
kewajiban perusahaan yang ingin terus hidup. Produk adalah sesuatu yang dijual
oleh perusahaan kepada pelanggannya. Pengembangan produk adalah serangkaian
aktivitas yang dimulai dengan persepsi dari sebuah peluang pasar dan diakhiri
dengan produksi, penjualan, dan distribusi produk.
1. Pengertian desain produk
Desain produk adalah
suatu proses untuk menciptakan desain produk terbaru yang nantinya akan dijual
perusahaan kepada para konsumennya. Konsep untuk menciptakan desain sangat luas
bahkan pengembangan ide yang mengarah pada produk sangat penting dilakukan.
Misalnya, dari segi pendekatan sistematisnya, seorang desainer produk akan mengonsep
serta mengevaluasi berbagai macam ide serta mengubahnya menjadi sebuah penemuan
yang lebih nyata. Di sini peran seorang produk desainer adalah untuk
menggabungkan seni, ragam ilmu pengetahuan desain grafis dan teknologi guna
menciptakan produk baru yang nantinya bermanfaat untuk orang lain.
Para ahli
menyebutkan bahwa desain produk berasal dari desain industrial. Bahkan desain
produk dapat disebut dengan desain kemasan. Dalam hal ini secara langsung
desain produk diartikan sebagai suatu ide, pengembangan beragam konsep,
pengujian, serta melaksanakan manufaktur maupun jasa. Ada pula yang menyebut
pengertian dan manfaat desain produk adalah alat manajemen dimana fungsinya
untuk menerjemahkan hasil suatu kegiatan penelitian sekaligus pengembangannya
sebelum nantinya menjadi sesuatu hal yang nyata dan diproduksi serta
menghasilkan laba. Desain produk bukan semata-mata membuat desain tanpa arti,
tapi diharuskan sesuai dengan tatanan standar yang berlaku.
2. Manfaat Desain Produk
Berikut manfaat desain produk dalam
kehidupan sehari-hari, diantaranya :
a.
Untuk mempercepat setiap proses pekerjaan
Sebuah pekerjaan terkadang membutuhkan
waktu yang tidak sebentar. Namun dengan adanya desain produk, pekerjaan lebih
bisa dipersingkat terutama menggunakan teknologi desain grafis.
b.
Untuk menyampaikan pesan tersembunyi dalam
bentuk grafis
Hal ini bisa dilihat dengan desain
produk tertentu yang memiliki pesan tersembunyi. Misalnya dengan tanda, huruf,
atau warna dalam desain produk itu sendiri. Namun tidak mudah untuk mendapatkan
desain produk yang berkualitas dan dapat menyampaikan pesan yang dimaksud
kepada konsumen.
c.
Agar produk yang terjual menjadi lebih menarik
dan unik
Bila produk tampak menarik pastinya
harga jual produk tersebut menjadi meningkat. Tidak hanya itu, produk yang
didesain dengan teknik khusus akan terlihat berbeda dari produk lainnya bahkan
tampak lebih berkualitas. Karena itu tidak jarang perusahaan sengaja membuat
desain produk sesuai dengan trend, namun tetap sesuai dengan kebutuhan konsumen
dan masih sesuai dengan biaya produksi.
3. Tujuan Desain Produk
Maksud dari desain produk adalah untuk
menghindari terjadinya kegagalan saat pembuatan produk tersebut. Anda pun
menjadi dapat memilih metode yang paling baik serta ekonomis dalam produksi
produk. Dengan desain produk, maka Anda dapat dengan mudah menentukan standar
dan spesifikasi produk yang dibuat dengan lebih detail. Adapun tujuan dari
desain produk di antaranya menghasilkan produk yang berkualitas dan mempunyai
tingkat nilai jual yang tinggi dan mampu untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan tren pada waktunya. Tujuan lainnya adalah untuk membuat produk yang
seekonomis mungkin dalam pengeluaran biaya saat produksi (bahan baku) dan tanpa
mengurangi nilai jual dari produk tersebut.
4. Unsur – unsur desain produk
Untuk menilai suatu hasil akhir dari
produk sebagai kategori nilai desain yang baik biasanya ada tiga unsur yang
mendasari, yaitu fungsional dan estetika sering disebut fit form function, sedangkan unsur ekonomi lebih dipengaruhi oleh harga
dan kemampuan daya beli masyarakat. Desain produk yang baik berarti mempunyai
kualitas fungsi yang baik, tergantung pada sasaran dan filosofi mendesain pada
umumnya, bahwa sasaran berbeda menurut kebutuhan dan kepentingannya, serta
upaya produk berorientasi pada hasil yang dicapai, dilaksanakan, dan dikerjakan
seoptimal mungkin.
Ergonomi merupakan salah satu dari
persyaratan untuk mencapai desain yang qualified,
certified, dan customer need.
Ilmu ini akan menjadi suatu keterkaitan yang menciptakan sinergi dalam
pemunculan gagasan, proses desain, dan desain final.
5. Langkah Langkah-langkah dalam membuat
desain produk
Desain industri atau dalam bahasa
inggris “industrial design” adalah seni terapan dimana estetika dan usability
(kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain
industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis
atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk tiga atau dua
dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk,
barang, komoditas industri atau kerajinan tangan.
Sebuah karya desain dianggap sebagai
kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreativitas dari
pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui
Undang-Undang No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.
Adapun tahapan-tahapan pembuatan desain
produk, sebagai berikut :
a)
Tahap I, yaitu situasional (mengidentifikasi dan
membatasi masalah).
b)
Tahap II, yaitu ringkasan rencana (merupakan
spesifikasi dan pernyataan yang diperlukan).
c)
Tahap III, meneliti dan menyelidiki
(menganalisis, koleksi data dan riset).
d)
Tahap IV, yaitu pemecahan-pemecahan (eksplorasi
bentuk/ pengembangan bentuk).
e)
Tahap V, yaitu pemecahan terbaik (pemilihan
sket/ desain terbaik).
f)
Tahap VI, yaitu model (mockup, prototipe,
simulasi).
g)
Tahap VII, yaitu gambar kerja.
h)
Tahap VIII, yaitu visualisasi produk (produksi/
pembuatan produk).
i)
Tahap IX, yaitu test dan evaluasi (penafsiran
dan pengetesan hasil).
6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan
sistem desain produk
Untuk mengembangkan sistem desain produk
dan struktur organisasi yang efektif, terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain sebagai berikut :
a.
Desain yang tangguh (robust design), adalah
sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pada
kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.
b.
Desain modular (modular design), adalah bagian
atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat
ditukar atau digantikan.
c.
Computer Aided Design (CAD), adalah penggunaan
sebuah komputer secara interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan
sebuah produk.
d.
Computer Aided Manufacturing (CAM), adalah
penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin.
e.
Teknologi realitas virtual (virtual reality
technology), adalah bentuk komunikasi secara tampilan di mana gambar
menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapat menanggapi secara
interaktif.
f.
Analisis nilai (value analysis), merupakan
kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi.
g.
Desain yang ramah lingkungan (environmentally
friendly design), merupakan perancangan produk yang telah memasukkan unsur
kepekaan terhadap permasalahan lingkungan yang sangat luas pada proses
produksi.
7. Perancangan desain produk
Perancangan adalah suatu proses yang
bertujuan untuk menganalisis, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem,
baik fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan
memanfaatkan informasi yang ada.
a)
Karakteristik perancangan dan perancangnya
Dalam membuat suatu rancangan produk
atau alat, perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya.
Karakteristik perancangan berkaitan dengan produk yang akan dirancang. Adapun
yang termasuk karakteristik perancangan, sebagai berikut :
1)
Beorientasi pada tujuan
Rancangan harus disesuaikan dengan
tujuan dari produk yang akan dibuat tersebut.
2)
Variform
Variform merupakan suatu anggapan bahwa
terdapat sekumpulan solusi yang mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat
memilih salah satu ide yang akan diambil.
3)
Pembatas
Dimana pembatas ini membatasi jumlah
solusi pemecahan, antara lain :
a)
Hukum alam, antara lain ilmu fisika, ilmu kimia,
dan seterusnya.
b)
Ekonomis, antara lain pembiayaan atau ongkos
dalam menetralisir rancangan yang telah dibuat.
c)
Pertimbangan manusia, yaitu berkaitan dengan
sifat, keterbatasan, dan kemampuan manusia dalam merancang dan memakainya.
d)
Faktor legalisasi, yaitu hal yang berkaitan
dengan aturan perundang undangan mulai dari model, bentuk, sampai dengan hak cipta.
e)
Fasilitas produksi, antara lain sarana dan
prasarana yang dibutuhkan untuk menciptakan rancangan yang telah dibuat.
f)
Evolutif, yaitu berkaitan dengan berkembang
terus/ mampu mengikuti perkembangan zaman.
g)
Perbandingan nilai, yaitu dengan membandingkan
dengan tatanan nilai yang telah ada.
Sedangkan
karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus dipunyai oleh
seorang perancang, antara lain :
a)
Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi
masalah.
b)
Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang
mungkin akan timbul.
c)
Berdaya cipta
d)
Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan
persoalan.
e)
Mempunyai keahlian dalam bidang rancangan yang
dibuat.
f)
Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan
analisis dan prosedur yang benar.
g)
Mempunyai sifat yang terbuka terhadap kritik dan
saran dari orang lain.
b)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat
rancangan produk
Hasil rancangan yang dibuat harus dapat
memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pemakainya. Oleh karena itu, rancangan
yang akan dibuat harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya. Faktor
manusia ini di antaranya dipelajari dalam ergonomi (antropometri, biomekanik,
fisiologi, dan lain-lain).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam membuat suatu rancangan
selain faktor manusia, antara lain :
1)
Analisis teknik
Analisis teknik banyak berhubungan
dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan, dan seterusnya.
2)
Analisis ekonomi
Analisis ekonomi berhubungan dengan
perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh.
3)
Analisis legalisasi
Analisis legalisasi berhubungan dengan
segi hukum dan tatanan hukum yang berlaku dan dari hak cipta.
4)
Analisis pemasaran
Analisis pemasaran berhubungan dengan
jalur distribusi produk/ hasil rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen.
5)
Analisis nilai
Analisis nilai adalah suatu prosedur
untuk mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak perlu.
8. Desain jasa
Jasa merupakan sesuatu yang diproduksi dan
dikonsumsi secara bersamaan. Jadi jasa tidak pernah ada, hanya hasilnya dapat
dilihat setelah terjadi. Bila kita potong rambut, jasa dikonsumsi ketika
diproduksi, tetapi pengaruh atau hasil dari jasa tampak dan akan berakhir
beberapa waktu. Salah satu alasan produktivitas jasa susah diperbaiki adalah
karena desain produk jasa memasukkan unsur interaksi konsumen.
a) Unsur – unsur pelayanan produk jasa
Strategi jasa menentukan bisnis apa yang
akan dilakukan, memberikan pengarahan untuk merancang produk, sistem pelayanan,
dan pengukuran. Strategi jasa memberikan suatu pandangan tentang jasa macam apa
yang harus diadakan oleh perusahaan. Hal ini menggambarkan arah bisnis yang dirasakan
oleh pelanggan dan karyawan, atau paling tidak bagaimana mereka harus
memandangnya. Kunci dari desain produk jasa adalah mendefinisikan secara tepat
barang-barang yang terikat dalam jasa. Dalam merancang jasa , manajemen harus
secara seksama membaca harapanharapan pelanggan.
Adapun unsur-unsur yang terdapat sistem
pelayanan jasa, yaitu :
1) Teknologi, yaitu derajat otomatisasi,
peralatan.
2) Aliran proses, merupakan urutan
kejadian yang digunakan.
3) Tipe proses, adalah jumlah kontak
dengan pelanggan, derajat pelayanan.
4) Lokasi dan ukuran.
5) Tenaga kerja.
b) Teknik-teknik yang digunakan pada produk
jasa
Situasi dan kondisi yang ada selamanya
tidak selalu sama, demikian pula yang terjadi dalam dunia bisnis. Sehingga
konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan
yang terjadi pada dunia bisnis yang menghasilkan barang dan jasa. Untuk produk
jasa seperti bengkel, perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi, kesehatan,
dan berbagai jasa lainnya pada tahap perancangan mempunyai tantangan tersendiri
karena karakteristiknya unik. Ada berbagai teknik yang dapat diterapkan pada
produk jasa untuk mengefisienkan biaya dan meningkatkan produk di antaranya,
sebagai berikut :
1)
Penyelarasan selera (customization) yang ditunda
sedapat mungkin.
2)
Modularisasi dengan menyediakan paket-paket.
3)
Automatisasi atau mengurangi interaksi konsumen
dengan menggunakan mesin untuk menggantikan tenaga manusia.
4)
Moment of truth adalah saat penting antara
penyedia jasa dan konsumen yang berkesan meningkatkan atau menurunkan harapan
konsumen.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment