Pentingnya kemasan produk

Pentingnya kemasan produk Cuaca saat ini memang sulit diprediksi, sebentar panas, sebentar hujan, sebentar panas lagi terus hujan lagi... hujan ko sebentar – sebentar. heehee Apalagi kalau hujannya di malam hari,, yang ada malah tambah suasana jadi dingin sampai ke tulang. Heehee Apa yang terlintas dipikiran kita saat itu... ?? Tidur pakai selimut tebal. Makan mie instan ,,,,, ??   kenapa mie instan ?? Alasannya yah karena tanggal Tua. Hehe Atau pilih yang lebih minim budget,, misal minum teh hangat, susu, Kopi,, atau kopi susu di teras rumah... Atau pilih minum teh / kopi ditemani cemilan (makanan ringan) sambil pakai selimut ..... Hehehe Berbicara   makan ringan, produk yang satu ini memang salah satu teman setia bagi orang yang sedang menunda makan berat, atau menjadi hidangan saat kumpul-kumpul dengan teman atau saudara. Namun pernahkah kita memperhatikan dari sekian banyaknya produk makanan ringan ini, ternyata banyak jenis yang serupa, yang membedakan...

Materi Produk kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Prototipe Bag 2: Prototipe Produk dan Jasa

Konsep prototipe produk/ jasa

1.    Pengertian prototipe produk/ jasa

Prototipe adalah bentuk nyata atau versi 3D dari produk yang diusulkan. Contohnya adalah hasil cetak 3D dari desain mainan, makanan dll. Prototipe produk (purwarupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk yang mana merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (lead user) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya, jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai prototipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga, menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan (customers).

2.    Klasifikasi prototipe

Berdasarkan fungsi dan kompleksitas klasifikasi prototipe ialah sebagai berikut :

a.   Prototipe visual

Prototipe visual yang dimaksud adalah untuk menampilkan ukuran dan bentuk dari produk akhir. Prototipe visual tidak memiliki fungsi, bahan, dan massa produk akhir karena hanya di visualisasikan ke dalam bentuk 3D yang merupakan hasil rendering dari software

b.   Bukti dari konsep

Merupakan model dasar untuk menunjukkan fungsi dan kelayakan ide. Hal ini untuk membuktikan bahwa konsep tersebut benar-benar dapat bekerja. Untuk melakukan prototipe ini tidak harus dibuat dengan produk yang mahal. Tujuan utamanya adalah untuk dapat menunjukkan kelayakan ide yang diusulkan.

c.   Presentasi prototipe

Presentasi prototipe adalah prototipe yang siap dipresentasikan. Prototipe memiliki fungsi dan penampilan yang sama seperti produk. Anda dapat menunjukkan prototipe untuk investor/ calon pelanggan. Prototipe ini biasanya terbuat dari bahan khusus dan teknik manufaktur.

d.   Prototipe pra-produksi

Merupakan versi modifikasi dari prototipe presentasi. Pra-produksi memiliki fungsi yang sama tetapi dibangun dengan menggunakan bahan-bahan siap produksi. Produsen akan sering melihat prototipe pra-produksi untuk mengetahui bagaimana memprodksi sebuah produk massal.

 

3.    Fase pengembangan prototipe produk

Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahannya sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya. Hal ini ditujukan untuk pengetesan sehingga dapat menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan.

Adapun fasefase dalam pengembangan prototipe produk, sebagai berikut :

a.     Identifikasi peluang

Identifikasi peluang merupakan fase perencanaan pada pengembangan teknologi push, dimana teknologi yang tersedia dipasangkan dengan suatu peluang pasar. Salah satu sumber peluang bisnis adalah diperoleh dari cara brainstorming. Adapun pengertian brainstorming adalah sebuah perencanaan atau peranti yang digunakan untuk menampung kreativitas kelompok dan biasanya digunakan untuk menjadikan alat konsensus maupun untuk menjaring ide-ide yang diperlukan. Pada metode ini, setiap ide dari peserta dianggap sah dan peserta lain tidak diperkenankan memberi komentar, hanya dicatat saja ide dan saran yang diajukan ide dan saran dikumpulkan dan dievaluasi untuk kemudian dipilih beberapa saran yang dianggap sesuai.

b.    Penyusunan konsep

Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh. Dimana yang dimaksud dengan konsep disini adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk dan biasanya disertai dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produk-produk pesaing serta pertimbangan ekonomis proyek

c.     Seleksi konsep

Seleksi konsep merupakan proses menilai konsep dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif dari konsep, dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan, pengujian, dan pengembangan selanjutnya. Beberapa konsep yang sudah terbentuk pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu seleksi konsep merupakan proses menilai konsep dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif dari konsep, dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan, pengujian, dan pengembangan selanjutnya.

d.    Evaluasi konsep dan pengembangan konsep

Pada fase ini, kebutuhan pasar target, diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh. Konsep adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk dan biasanya disertai dengan sekumpulanspesifikasi.

e.     Benchmarking dan wawancara pengguna utama

Benchmarking merupakan studi atas produk yang ada sekarang yang memiliki kesamaan dengan produk yang sedang dikembangkan atau dengan submasalah yang menjadi fokus tim. Benchmarking dapat mengungkapkan konsep produk yang sudah ada yang telah dipakai untuk memecahkan masalah yang berkaitan, dan juga memberikan informasi mengenai kelemahan dan kekuatan dari persaingan. Selain benchmarking, wawancara pengguna utama dilakukan untuk pencarian eksternal dalam proses penyusunan konsep. Pengguna utama dilakukan untuk pencarian ekternal dalam proses penyusunan konsep. Pengguna utama dilakukan untuk pencarian eksternal dalam proses penyusunan konsep. Pengguna utama adalah pengguna produk yang dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan lebih awal sebelum mayoritas pasar menyadari manfaat dari sebuah inovasi. Seringkali para pengguna utama ini telah mencari-cari di pasaran untuk mendapatkan produk baru yang dikembangkan oleh tim.

 

4.    Tipe-tipe prototipe

a.     Tipe prototipe dimensi pertama

Tipe prototipe dimensi pertama adalah tingkat di mana sebuah prototipe merupakan bentuk fisik dan kebalikannya adalah bentuk analitik.

1)   Prototipe fisik

Prototipe fisik merupakan purwarupa produk yang berupa barang yang sudah terbentuk atau sudah jadi. Prototipe fisik merupakan benda nyata yang dibuat untuk memperkirakan produk. Aspek-aspek dari produk yang diminati oleh tim pengembang. Maka jika terjadi ketidaksesuaian seperti dalam rancangan, akan mudah terdeteksi.

2)   Prototipe analitik

Prototipe analitik merupakan prototipe yang bersifat intangible (tidak berwujud). Prototipe analitik lebih fleksibel daripada prototipe fisik. Hal ini terjadi karena biaya yang dikeluarkan pada prototipe analitik lebih murah dibandingkan fisik yang sudah mulai dibuat dengan proses manufaktur. Contoh prototipe yang meliputi serangkaian simulasi komputer dan model komputer geometrik tiga dimensi.

b.    Tipe prototipe dimensi kedua

Tipe prototipe dimensi kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakan prototipe yang menyeluruh sebagai lawan dari terfokus. Prototipe yang menyeluruh mengimplementasikan sebagian besar atau semua atribut dari produk. Prototipe menyeluruh dapat disamakan dengan pemakaian sehari-hari. Prototipe terfokus menggambarkan hanya sebagian dari produk untuk memenuhi kepentingan tertentu.

 

5.    Pengelompokan prototipe

Prototipe bisa ditampilkan secara hi-fi (high fidelity), dimana programmer dan desainer visual sudah ikut bekerja menampilkan produk tersebut dan pengguna bisa melakukan pengujian produk yang sudah hampir jadi. Namun, pengujian produk bisa dilakukan sebelum produk tersebut diimplementasikan untuk melibatkan pengguna lebih awal dimasa pengembangan produk. Disinilah prototipe ditampilkan secara low-fi (low fidelity), dan desainer interaksi berperan. Prototipe dapat dibagi dalam enam kelompok, sebagai berikut :

a.   Prototipe pembuktian konsep

Digunakan untuk menjawab kelayakan produk. Fokus pembahasan dalam prototipe ini adalah komponen atau sub sistem. Kegiatan ini dilakukan setelah pengembangan konsep atau dalam pemilihan konsep.

b.   Prototipe rancangan industri

Digunakan untuk memperlihatkan tampilan dan kesan dari produk. Biasanya prototipe ini menggunakan bahan sederhana seperti foam sehingga dapat digunakan untuk memperlihatkan beberapa variasi dengan proses pembuatan prototipe yang tepat.

c.   Prototipe rancangan percobaan

Fokus prototipe ini adalah untuk memodelkan suatu subsistem  dari suatu produk dalam rangka mencapai target performansi yang ditetapkan.

d.   Alfa prototipe

Prototipe yang dibuat untuk melihat komponen dari produk yang diharapkan. Komponen memiliki bentuk geometri dan material yang identik dengan produk yang akan diproduksi. Prototipe ini merupakan sistem konstruksi pertama dari subsistem yang secara individual telah dibuktikan performansinya dalam prototipe sebelumnya.

e.   Beta prototipe

Prototipe yang dibuat sesuai dengan proses sesungguhnya, tetapi mungkin tidak dirakit dengan proses perakitan sesungguhnya. Tujuannya adalah untuk melihat performa dan reliability dalam rangka mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan untuk produk akhir.

f.    Prototipe pra produksi

Prototipe pra produksi adalah percobaan produksi untuk kapasitas terbatas.

6.    Kegunaan prototipe

Prototipe atau bentuk dasar suatu produk bisa digunakan untuk menyampaikan berbagai macam informasi gambaran produk itu, Adapun kegunaan dari prototipe ada empat, sebagai berikut :

a.   Pembelajaran

Dalam suatu pembelajaran prototipe dapat menjawab dua pertanyaan yang sering muncul, yaitu apakah dapat bekerja ? dan sejauh mana dapat  memenuhi kebutuhan pelanggan ? Bisa jadi untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut diperlukan kombinasi dari kedua tipe prototipe tersebut sebagai media pembelajaran.

b.   Komunikasi

Prototipe dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi antara manajemen puncak, penjual, mitra, seluruh anggota tim, pelanggan, dan investor. Hal ini dikarenakan sebuah gambaran, alat, atau tampilan tiga dimensi akan lebih mudah dimengerti dibandingkan sebuah penggambaran verbal.

c.   Penggabungan

Prototipe digunakan sebagai alat untuk menggabungkan komponen-komponen dan subsistem-subsistem sebuah produk sehingga dapat bekerja bersamaan, dalam hal ini prototipe fisik menyeluruh paling efektif. Prototipe juga membantu menggabungkan perspektif dari fungsi yang berbeda yang ditampilkan pada tim pengembang produk.

d.   Milestones

Prototipe jenis ini digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa produk telah mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan. Prototipe milestones menunjukkan hasil yang nyata dan memperlihatkan kemajuan.

7.    Perencanaan pembuatan prototipe produk

Adapun langkah-langkah dalam merencanakan pembuatan prototipe produk, sebagai berikut :

a.   Menetapkan tujuan prototipe

Tujuan prototipe, yaitu pembelajaran, komunikasi, penggabungan, dan milestones. Dalam menetapkan tujuan sebuah prototipe, tim mendaftar khususnya pembelajaran dan kebutuhan komunikasi. Anggota tim juga mendaftar beberapa kebutuhan penggabungan baik yang jadi ataupun tidak. Prototipe diharapkan untuk menjadi satu dari beberapa tonggak utama dari proyek pengembangan produk keseluruhan.

b.   Menetapkan tingkat perkiraan konsep

Merencanakan sebuah prototipe membutuhkan tingkatan dimana produk akhir diperkirakan akan ditetapkan. Tim harus mempertimbangkan apakah prototipe fisik diperlukan ataukah cukup analitik.

c.   Menggariskan rencana percobaan

Praktik percobaan yang baik membantu untuk menjamin penggalian nilai maksimum dari kegiatan pembuatan prototipe. Rencana percobaan meliputi identifikasi variabel percobaan (jika ada), protokol pengujian, sebuah identifikasi mengenai pengukuran apa yang akan ditampilkan, dan sebuah rencana untuk menganalisis data hasil.

d.   Membuat jadwal untuk perolehan, pembuatan, dan pengujian

Pembuatan dan pengujian prototipe mempertimbangkan sub proyek dalam keseluruhan proyek pengembangan. Tim sangat memerlukan jadwal kegiatan pembuatan prototipe. Jadwal yang penting adalah kapan bagian-bagian akan disiapkan untuk dirakit, kapan prototipe akan diuji pertama kali, dan kapan prototipe selesai.

 

8.    Metode prototyping

Metode pembuatan prototipe dibedakan menjadi dua, yaitu metode non komputer (manual) dan metode berbasis komputer.

a.   Metode non komputer

Metode pembuatan prototipe jenis ini biasanya akan dikerjakan lebih awal. Ada dua jenis metode non komputer, yaitu metode sketsa dan storyboard.

1)   Sketsa

Dengan metode sketsa, interface (antarmuka) dideskripsikan menggunakan kertas. Metode ini cocok digunakan untuk mengungkapkan pendapat dan lebih difokuskan pada orang dengan desain tingkat tinggi. Selain murah dan cepat, umpan balik yang didapatkan sangat menolong. Namun metode ini tidak terlalu baik untuk menggambarkan alur dan rinciannya.

2)   Storyboard

Storyboard adalah lembaran kertas yang berisi contoh tampilan antarmuka pengguna, dimana setiap antarmuka diperlihatkan pada lembar kertas berbeda. Pada pembuatan prototipe perangkat lunak, sebuah Storyboard terdiri atas tampilan layar yang menggambarkan fitur sistem menu, kotak dialog, dan window. Storyboard dibuat menggunakan pensil dan menunjukkan simulasi catatan atau walkthrough dari kemampuan dan tampilan sistem. Storyboard  tidak dibuat sembarangan, namun menggunakan urutan diagram/ gambar dan menunjukkan kunci snapshots. Setiap halaman terdapat keterangan sehingga pengguna dapat menjelajah ke seluruh aplikasi. Kapan Storyboard cocok digunakan ?. Storyboard dapat digunakan pada awal siklus perancangan yang dapat mendukung eksplorasi kemungkinan perancangan dan verifikasi awal dari kebutuhan pengguna. Storyboard dapat diperlihatkan pada teman satu tim atau pengguna potensial, sehingga orang lain dapat melihat visualisasi dan komposisi dari antarmuka yang diharapkan serta memberikan kritik

b.   Metode  berbasis komputer

Metode berbasis komputer biasanya dikerjakan setelah metode nonkomputer dikerjakan. prototipe dapat dibuat lebih interaktif agar dapat dengan cepat diganti atau diubah sejalan dengan umpan balik perancangan. Umpan balik ini dapat diperoleh dari kolega atau dari pengalaman pengguna selama bekerja dengan prototipe untuk menyelesaikan tugasnya.

9.    Teknik dan prinsip yang digunakan dalam membuat prototipe produk

Adapun teknik atau cara yang sering digunakan dalam membuat sebuah prototipe produk, antara lain :

a.   Rapid Prototyping (RP)

Rapid Prototyping (RP) adalah teknologi yang digunakan untuk membangun prototipe fisik dengan cara yang benar-benar cepat. RP juga disebut teknologi pembuat bentuk bebas yang memungkinkan untuk membuat prototipe tiga dimensi (3) dengan cara yang lebih mudah dan lebih murah daripada yang mungkin dilakukan sebelumnya.

Rapid Prototyping (RP) adalah istilah yang digunakan mengacu pada sekelompok teknologi yang disusun untuk menghasilkan model fisik langsung dari data komputer 3D. biasanya, digunakan untuk memvalidasi desain yang memungkinkan visualisasi produk pada setiap tahap proses dari desain konseptual untuk penciptaan sebuah desain yang utuh. Hal ini memungkinkan seorang pendesain untuk membuat perubahan model pada tahap awal proses desain.

b.   Conventional prototype (Prototipe konvensional)

Secara konvensional, teknik pembuatan prototipe terdiri dari berbagai macam prose, bahan terus dikurangi dari bentuk awal sehingga diperoleh desain yang diinginkan. Metode yang paling cocok dan sesuai pada proses manufaktur dapat dikombinasikan untuk menciptakan sebuah prototipe.

Adapun beberapa cara pembuatan prototipe secara konvensional, sebagai berikut :

1)      Sepenuhnya manual dengan menggunakan tangan, seperti ukiran atau pahatan, untuk membuat objek dari berbagai macam bahan seperti clay atau kayu oleh tenaga kerja yang menguasai bidangnya.

2)      Menggunakan kombinasi manual oleh seorang teknisi yang terampil, mampu membaca dan membuat gambar dua dimensi serta memiliki keterampilan untuk mengoperasikan mesin seperti pengeboran, mesin bubut (turning), dan mesin frais (milling).

3)      Sepenunya otomatis, setelah adanya mesin CNC (Computer Numerical Control) yang lebih modern, dapat diciptakan berbagai bentuk yang lebih kompleks dan akurat. Kemajuan terus-menerus pada mesin CNC telah mengakibatkan produksi semakin cepat, lebih akurat, resolusi, dan presisi  yang tinggi, sehingga memungkinkan membuat berbagai macam bentuk yang lebih kompleks.

 

Adapun prinsip-prinsip pembuatan prototipe, sebagai berikut :

a.     prototipe analitik umumnya lebih fleksibel karena merupakan perkiraan matematis dari produk, maka secara umum akan menampilkan rancangan alternatif.

b.    Prototipe fisik dibutuhkan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat diduga yang sama sekalli tidak berhubungan dengan tujuan semula.

c.     Prototipe dapat mengurangi resiko yang merugikan dalam pengembangan produk.

d.    Keuntungan yang dapat diperkirakan dari prototipe dalam mengurangi resiko harus dipertimbangkan dengan waktu dan uang yang dibutuhkan untuk membuat dan mengevaluasi prototipe.

e.     Penambahan tahap singkat pembuatan prototipe dapat membuat kegiatan selanjutnya selesai lebih cepat dibandingkan jika tidak membuat protipe.

 


Comments

Popular posts from this blog

Cara membuat desain kemasan Box makanan menggunakan Corel Draw X7

Pentingnya kemasan produk

Gambar Kerja/ Alur Kerja Pembuatan Prototype Produk

Ikuti