Cara Menghitung Harga Pokok Produksi Beserta Contohnya
- Get link
- X
- Other Apps
CARA MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI BESERTA CONTOHNYA
Menentukan Harga pokok
atau Food Cost untuk menu sangat penting untuk mencari
keuntungan dalam sebuah usaha. Karena disamping untuk penentuan harga sebuah
produk itu sendiri, juga dapat digunakan untuk menerapkan langkah-langkah
pengendalian biaya dalam membantu mencapai profit yang diinginkan.
Harga pokok merupakan jumlah pengeluaran
serta beban yang diterima oleh suatu perusahaan langsung atau tidak langsung,
untuk menghasilkan nilai suatu barang atau jasa didalam kondisi tertentu dan
tempat dimana barang tersebut dapat digunakan atau dijual. Dari definisi harga
pokok tersebut maka harga poko hanya dapat dihitung apabila dilakukan
klasifikasi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan,
Produksi adalah biaya untuk mengolah bahan
baku menjadi barang atau produk jadi,
yang terdiri dari 3 elemen biaya, yaitu
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga
Kerja
3.
Biaya Overhead Pabrik
Berikut
rumus yang bisa pakai sebagai metode atau cara menghitung suatu harga pokok
produksi, yaitu:
Tahap 1: Menghitung Bahan Baku
Yang Digunakan
Rumus untuk menghitung
bahan baku yang digunakan adalah
Bahan Baku Yang Digunakan = Saldo awal Bahan Baku +
Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku
Tahap 2: Menghitung Biaya
Produksi
Rumus untuk menghitung
biaya produksi adalah
Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya
tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi
Tahap 3: Menghitung Harga Pokok
Produksi
Rumus untuk menghitung
Harga Pokok Produksi adalah
Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + saldo awal
persediaan barang dalam proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam
proses produksi
Tahap
4: Menghitung HPP
Rumus Menghitung HPP
adalah Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – persediaan
barang akhir
Ibu Irma akan memulai
usaha Rumahan dengan menjual Aneka Jus Buah-buahan dengan rincian sebagai
berikut :
No |
Uraian |
Satuan |
Harga |
Jumlah |
Total |
1 |
Biaya Bahan Baku |
|
|
|
|
|
Buah Jeruk |
Kg |
25.000 |
1 |
25.000 |
|
Gula |
Kg |
12.000 |
1 |
12.000 |
|
Air |
Liter |
5.000 |
3 |
15.000 |
|
Sub total |
|
|
|
52.000 |
2 |
Biaya Bahan Pendukung |
|
|
|
|
|
Cup & Straw
(sedotan) |
lusin |
12.000 |
2 |
24.000 |
|
Sub total |
|
|
|
24.000 |
3 |
Biaya Tenaga Kerja |
|
|
|
10.000 |
4 |
Biaya Overhead |
|
|
|
|
|
Listrik |
|
|
|
406 |
|
Penyusutan Peralatan |
|
|
|
1.540 |
|
Sub Total |
|
|
|
1.946 |
|
Total Biaya Produksi (1+2+3+4) |
|
|
|
87.946 |
|
Total Porsi (Jumlah
Produksi) |
|
|
|
24 |
|
Harga Pokok Produksi (Total Biaya / Jumlah Produksi) |
|
|
|
3.664 |
Keterangan :
A. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja diperoleh
dari perhitungan gaji per jam. Asumsinya gaji tenaga kerja Rp 1.000.000,- per
bulan.
Gaji per jam Rp. 5.000. (didapatkan dari 1.000.000 : 25 hari kerja :
8 Jam Kerja)
Asumsi waktu pembuatan jus adalah
5 menit per cup, sehingga total waktu yang digunakan untuk membuat 24 cup
adalah 24 X 5 menit = 120 menit, atau 2 jam. Jadi jumlah gaji yang harus
dibayar : 2 X Rp. 5.000,- = Rp.
10.000,-
B. Biaya Listrik
Biaya listrik asumsinya per
bulan 62,5 kWh X Rp. 650 (tarif) = Rp. 40.625,-
Biaya perhari Rp. 40.625,- / 25
hari kerja = Rp. 1.625,-
Biaya per jam : Rp. 1.625,- /8
jam = Rp. 203,-
Biaya pemakaian listrik 24 cup
: Rp. 203 x 2 = Rp. 406,-
C. Penyusutan Alat
Harga perolehan Gerobak
Penjualan : Rp. 2.000.000,-
Umur manfaat diperkirakan 4
tahun, sehingga nilai penyusutan per bulannya adalah : Rp 2.200.000/4/12 = Rp. 45.833.
dan per harinya :Rp. 45.833/30 = Rp. 1.528,-
Harga perolehan Dispenser : Rp.
500.000,-
Umur manfaat 4 tahun sehingga
nilai penyusutannya per bulan adalah : (Rp. 500.000/4)/12 = Rp. 347
Per harinya : Rp. 247/30 = Rp.
12
Total penyusutan peralatan
adalah : Rp. 1.528,-+ Rp. 12 = Rp. 1.540,-
D. Harga Pokok
Penjualan
Dari perhitungan pada tabel di
atas, maka diperoleh harga pokok produk jus jeruk adalah Rp. 3.664,- per cup.
Untuk harga jual per cup bisa
ditentukan dengan besar laba (keuntungan) yang diinginkan. Misal keuntungan atau laba yang diinginkan adalah sebesar 50% dari harga
pokok.
Sehingga ditetapkan harga
jualnya sebesar :
= Rp. Rp. 3.664,- + ( Rp. 3.664,- x 50%)
= Rp. Rp. 3.664,- + ( Rp. 1.832)
= Rp. 5.496,-
= Rp.6.000,- (dibulatkan).
Cara di atas adalah
gambaran Cara Menghitung HPP dengan Rumus Biaya Produksi yang sederhana.
Mengingat batasan mengenai variabel-variabel yang ada pada Harga Pokok Produksi
sangat dibatasi. Dalam satu kondisi, jika didapati variabel yang lebih kompleks
tentu akan melakukan perhitungan yang lebih rumit lagi.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment